Senin, 04 April 2016

Sonia Wibisono: Konsep, Buat Foto Lebih Bicara

Sonia Wibisono: Konsep, Buat Foto Lebih Bicara

 

Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat foto dan kamera menjadi lifestyle. Kini setiap orang bisa menjadi fotografer. Namun tidak setiap orang punya konsep dalam fotonya. Haruskan semua foto jadi foto berkonsep? Jawabannya adalah ya, konsep dalam sebuah foto adalah suatu keharusan bahkan foto liputan sekalipun. Demikian dituturkan seniman fotografer Sonia Prabowo saat memberikan materi kepada peserta workshop fotografi di Aula Fakultas Teknologi pertanian Universitas Brawijaya (FTP-UB), Rabu (26/6).
"Saya lebih suka bila diapresiasi bagaimana mengkonsep sebuah foto serta cara menginterprestasi ide dan menuangkan isi pikiran ke dalam sebuah foto," kata Sonia. Terlebih menurutnya, jika mendapat apresiasi bahwa karya kita dapat menginspirasi orang lain. "Untuk itu dibutuhkan sebuah konsep foto," tandasnya.
Dengan konsep, kata Sonia, foto akan dapat lebih banyak berbicara mengungkapkan ide ataupun pemikiran. Konsep dalam sebuah foto menurutnya adalah ide dasar yang dapat dikembangkan menjadi sebuah karya. "Karya film diceritakan dengan narasi dan gerak berdurasi 2 jam. Sedangkan foto harus dapat menuangkan semuanya dalam satu foto. Karena itu kita harus mempunyai konsep dalam memfoto," jelas Sonia memperkenalkan konseptual foto.



Eksekusi foto dipraktekkan langsung oleh Sonia saat tutorial
Sonia menjelaskan, untuk berbagai jenis foto, konsep dasar harus ditentukan agar bisa dipertimbangkan mau membuat foto seperti apa. Untuk foto ego atau foto berencana, konsep menentukan berbagai hal teknis pada saat eksekusi atau sesi pemotretan. Seperti pose model, susunan lightingview of angle, komposisi, gravitasi, shadingdeep of field dan sebagainya.
Misalnya sesi pemotretan foto iklan atau advertising, biasanya sudah ditentukan konsep fotonya seperti apa yang mau dibuat. Creative Director akan membuat storyboard untuk menjelaskan hasil foto nantinya harus jadi seperti apa. Bahkan foto liputan pun, kata dia, semestinya tak luput memikirkan konsepnya. "Misal foto harus terang dan menceritakan kejadian yang diliput atau fotonya gelap ber-ambience. Nah, dari konsep foto liputan tersebut dapat ditentukan style yang akan diterapkan, menggunakan speed lambat atau cepat, dan sebagainya," urai Sonia.
Ia pun menegaskan, "dalam membuat konsep, cobalah untuk membebaskan pikiranmu dari pakem! Coba berpikir secara bebas, eksplor kreatifitasmu". "Buat konsep yang tidak biasa agar foto kamu menempel di benak orang lain selamanya, bukan sekedar foto bagus yang akan terlupakan," kata dia.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah memperbanyak referensi, yang menurut Sonia bisa memperkaya ide saat berkonsep. "Memfotolah dengan gaya yang tidak biasa, jangan takut tampil beda. Fokus terhadap obyek yang mau ditonjolkan, kecepatan dalam menangkap momentum," ujar wanita energik yang melibatkan komunitas bikers Malang saat tutorial.
Lebih jauh, Sonia memberikan tips untuk membuat konsep sebelum pemotretan. Diantaranya menentukan jenis foto yang akan dibuat dan dilanjutkan gambaran visualisasinya. "Gunakan imajinasi dan perbanyaklah mencari referensi sehingga memperkaya khasanah," kata dia. Hal lainnya  yang perlu dilakukan adalah memikirkan bagaimana mengeksekusi foto seperti teknik lighting yang digunakan, kostum, posingsetting appeture, teknik/speed shutter yang digunakan, deep of field, serta ISO yang digunakan. Pasca pemotretan, hal yang perlu dipikirkan adalah digital imaging.  
"Fokus pada object yang mau ditonjolkan, kecepatan dalam menangkap moment. Jika Anda tidak bisa membuat karya foto secara eksekusi nyata, pikirkan apakah olah digital dapat membantu," katanya. "Jika ada fasilitas seperti olah digital, kenapa tidak?" papar Sonia yang baru saja memamerkan karyanya berjudul "25 Sahabat Bapak" ini.
Bila terjun di dunia fotografi komersiil, menurutnya penting untuk melakukan apa yang dibutuhkan klien dan bukan hanya menonjolkan idealism fotografer. "Dalam fotografi komersiil, bergaya sedikit lebay tidak mengapa, memang dibutuhkan sedikit teatrikal," ungkapnya.
Di akhir paparan ia berpesan agar kreatif dalam mengambil foto. Memfoto, kata Sonia, tidak perlu menggunakan peralatan yang lengkap seperti property flash atau lighting selengkap studio foto. "Yang penting kreatifitas mengunakan semua kondisi. Kita dapat menggunakan sumber cahaya dari manapun. Hal itu menunjukkan tingkat kemampuan memotret," pungkasnya. [elr/denok]

0 komentar:

Posting Komentar